22 April 2008

Rindu Duri

rindu duri
setapak
malam kelam
dering lonceng
kleneng
ada burat jingga
di langit
engkaukah
yang datang
rindu duri
mata lelap
kesenyapan
menyapa
entah angin
ataukah embun pagi
rindu duri
ada yang tak lengkap
sarapan pagi
panggang roti
dan daging berlumur mentega
siapakah yang tengah melenyapkannya
oh rinduku
berduri

[Ribut Achwandi_Komunitas Godhong]

Kejujuran Itu Mahal Harganya

Kejujuran di negeri ini memang harus diakui sudah menjadi barang yang sangat mahal harganya. Ia kemudian seolah menjadi barang antik yang menyimpan berbagai keunikan. Sebab, kejujuran sudah terlalu langka untuk dapat ditemukan di negeri ini. Mari kita melihat sebentar pada sebuah kenyataan yang ada. Bayangkan dan coba pikirkan, di negeri ini untuk menjamin kerahasiaan dan mengantisipasi kebocoran soal ujian, dinas pendidikan kita terpaksa harus 'sewa' polisi untuk melek selama 24 jam hanya untuk menunggui tumpukan kertas soal. Jelas, ini tidak murah ongkosnya. Namun kenapa hal ini harus dilakukan, lebih-lebih untuk sebuah tujuan mulia negeri ini yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa ini?

Saya jadi berpikir, untuk sebuah tujuan pendidikan saja, kejujuran ternyata susah ditemukan. Lantas bagaimana dengan yang lain?

Jangan-jangan, memang bangsa ini memang sudah tidak mampu mendidik atau justru sebaliknya tidak mau dididik tentang kejujuran? Karena, untuk lembar-lembar soal saja pemerintah harus bayar mahal dengan menugasi polisi untuk bergadang menunggui soal-soal. Kasihan polisi juga kan? Tentu, ia juga punya keluarga yang lebih membutuhkannya. Keluarga yang menginginkan kehangatan dengan kehadirannya di tengah-tengah mereka lebih-lebih setekah jam kerja. Apa kita tidak kasihan pula kalau suatu waktu nanti itu polisi terserang penyakit. Siapa yang akan menggantikan tugasnya sebagai seorang kepala keluarga? Anda? Tentu, tidak bukan? Nah, saatnya yuk kita jujur....

Saya yakin, kita mampu kok belajar jujur dari pada belajar untuk tidak jujur. Sebab, ketidakjujuran itu sudah tidak patut untuk dipelajaro lagi. Itu ilmu kuno. Bahkan itu sudah sering kali kita hafalkan benar. Setiap hari kita sudah langsung praktik tanpa teori. Saya tidak akan menuduh siapa-siapa. Sebab dengan menuduh itu sama artinya kita tidak jujur. Nah, ayo semuanya....mari kita ulang pelajaran membaca kita dari awal kita mengenal bangku sekolah. Sebab, ketika kita mulai belajar mengeja ada sebuah ketulusan di sana.... Anda mau kan belajar jujur?

Tentang Sebatang Rokok

kreket....kreket....
dompet kumal ku buka
selembar uang ku tukar
dengan kematian
sebungkus rokok,
korek api,
sisanya permen dan air mineral
satu botol

kresek...kresek....
ku buka segel plastik
berbenang merah warnanya
set....
satu batang rokok
aku hunus dari bungkusnya

lalu,

jres....
nyala api menyambut
kretek...kretek....
asap pertama
mengepul

'siapa kira
kita akan dipertemukan lagi' katamu

'ah, biasa sajalah
mumpung hari belum
terlalu menyeret matahari
hingga memaksanya tak menyembul lagi'

'apa kabar dunia?
kau dengat kabarnya hari ini?' tanyamu

'aku dengar
dunia tak lagi bersuara'

'kata siapa?' aku balas tanya

'banyak orang membungkamnya
dunia tak boleh membeberkan
rahasia Tuhan' katamu

'sebab
sekali terbongkar,
musnahlah kehidupan
dan
manusia tak lagi punya pekerjaan'

'bukankah manusia sedang sibuk
mengorek rahasia Tuhan?' tanyaku

'mereka sedang sibuk
mengakui dirinya benar
mereka sibuk berkampanye
tentang kebenaran versi mereka sendiri
mereka sibuk membungkam kesaksisan dunia'

'lantas kemana Tuhan?'

'Tuhan....?
Tuhan jadi barang jualan manusia
mereka seolah bertempur
atas nama Tuhan
tapi siapa yang tahu
mereka tak sedikitpun menghamba'

'dosa....ini dosa!!'

'dosa?
mereka sudah beragama
kata mereka tak perlu takut
dosa kalau sudah beragama'

'sesat...kau sesat, kawan!'

'aku hanya sedang sakau
ah, kau tak ubahnya mereka
bukankah kesesatan milik mereka
yang mengaku ber-Tuhan
tapi tak mampu temukan jalan
kembali pulang pada-Nya?'

'jangan terlalu sumbar, kawan
nikmati saja rokokmu
dan mari kita lihat
sebentar lagi drama kehidupan
akan semakin ramai'

'lihat!'

'pasar malam segera dibuka
manusia berjualan Tuhan
di sana
mereka juga mengobral surga
diskon 80 persen katanya
dan semua jenis eloknya surga
dipampang di sana'


Ribut Achwandi_Komunitas Godhong